
Bantu Mutia Sembuh dari TBC dan Anemia
terkumpul dari target Rp 63.500.000
Perkenalkan aku Mutia Rahma Fajriyah Kurniadi, akrab disapa Mutia. Usiaku baru menginjak 15 tahun. Aku adalah anak dari pasangan Pak Ahmad Kurniadi (53) dan Ibuku, Ibu Nur Murni (45). Kami tinggal di Banjar Petuli, Desa Petulu, Ubud, Gianyar, Bali.
Di usiaku ini, aku didiagnosa dokter menderita anemia berat dan penyakit TBC kak. Sakit sekali rasanya, lemas, gemetaran sampai berjalan pun sulit.
Kronologi Penyakit Mutia
Semua bermula ketika aku kembali ke Banyuwangi ke Pondok Pesantren setelah liburan. Pada minggu kedua bulan Agustus lalu, aku sudah tidak bisa mengikuti kegiatan di ponpes. Saat itu kondisiku lemah dan suhu tubuhku panas.
Akhirnya aku dijemput oleh orang tuaku dalam kondisi lemah, berjalan harus dibantu, gemeteran dan bicaraku kurang jelas.
Foto Mutia Sebelum Sakit
Aku dibawa ke Rumah sakit dan mendapat pertolongan di IGD. Dari hasil uji cek darah di laboratorium dan foto rontgent saat ini, aku dinyatakan anemia berat dan ada flek di paru-paru. Saat itu aku mendapat transfusi darah sebanyak 1 kantong.
Setelah itu aku dirujuk ke RSUD Sanjiwani Gianyar untuk mendapat perawatan lanjutan. Aku juga menjalani swab test dan alhamdulillah hasilnya negatif. Namun aku di diagnosa menderita TBC yang mengharuskanku mengonsumsi obat TBC secara teratur. Dan alhamdulillah tidak ada efek samping ke tubuhku.
Aku harus selalu kontrol dan harus selalu mendapatkan transfusi darah sebanyak 1-2 kantong.
Suatu hari aku mendengar percakapan dokter dengan orang tuaku.
"Banyak resiko yang akan diterima akibat penyakit ini, seperti tidak memiliki anak, berat badan akan terasa dua kali lipat dari biasanya, dan rambut akan mengalami kerontokan"
Sedih sekali, namun aku ikhlas dengan takdir ini, aku hanya ingin sembuh agar bisa melanjutkan sekolah tahfidz dan meneruskan target hafalan quran ku di pondok pesantren.
Ayahku sudah tidak memiliki pekerjaan. Awalnya ia bekerja di bengkel namun tutup. Sehingga Ayahku tak memiliki penghasilan tetap.
Untuk kontrol dan pendampingan kesehatan selama ini hanya mengandalkan bantuan dari tetangga. Untuk pengobatanku ini, semuanya hasil pinjam dan bantuan dari keluarga. Sedih dan malu rasanya, namun apa daya.
---
Sahabat, yuk ringankan beban Mutia! bantu ia menuntaskan pengobatannya ke RS di Denpasar.
Gerakan kebaikan kita bersama dapat mengubah hidup seseorang.
Klik "Donasi Sekarang" dan berikan donasi terbaikmu.
Bantu Mutia Sembuh dari TBC dan Anemia
terkumpul dari target Rp 63.500.000