
Bantu Pengungsi Rohingya Bertahan di Musim Dingin
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Bantu Pengungsi Rohingya Bertahan di Musim Dingin
3 tahun sudah para pengungsi Rohingya menetap di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh. Sejak Agustus 2017 lalu, etnis Rohingya melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan di Myanmar.
Saat ini tercatat lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang masih tinggal di camp pengungsian Cox's Bazar.
Saat ini Bangladesh memasuki musim dingin. Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan musim dingin di Bangladesh tidak separah dibandingkan kawasan lain. Tapi, suhu sangat rendah di malam hari membahayakan kesehatan warga Rohingya yang kebanyakan tidak memiliki pakaian yang memadai ditambah kondisi tempat tinggal mereka yang kurang layak.
"Anak-anak, yang jumlahnya mencapai 55 persen dari populasi Rohingya, sangat rentan. Begitu pula dengan perempuan yang jumlah lebih dari separuh pengungsi di Bangladesh. Sekitar 10 persen dari pengungsi mengalami disabilitas atau kondisi kesehatan serius atau lansia yang sangat berisiko," ujar juru bicara UNHCR.
"Ketika musim dingin semakin berat pada para pengungsi di kamp-kamp, kami telah memperhatikan peningkatan jumlah pasien pneumonia dan diare, dan anak-anak adalah yang paling rentan terdampak penyakit ini," kata Dr. Abdul Matin, ahli bedah sipil di Cox’s Bazar.
Mereka memerlukan bantuan berupa makanan, selimut dan pakaian serta gabah untuk menggantikan kayu bakar.
Sahabat, mari berpartisipasi menghangatkan para pengungsi Rohingya di Cox's Bazar dengan ikut berdonasi.
Klik "DONASI SEKARANG" dan berikan donasi terbaikmu.

Bantu Pengungsi Rohingya Bertahan di Musim Dingin
terkumpul dari target Rp 100.000.000